Acara Peningkatan kompetensi ustadz Pendidikan Diniyah Formal (kemenag.go.id) |
Mendengar kata Santri, maka yang muncul adalah mereka yang menguasai ilmu keagamaan. Di era Digital ini Kemenag menginginkan santri bisa lebih aktif ikut serta berdakwah di dunia digital.
Hal tersebut dinyatakan oleh Plt Dirjen Pendidikan Islam; Abu Rokhmad pada forum Peningkatan Kompetensi Ustadz pada Satuan Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Kegiatan tersebut berlangsung tanggal 28-30 April 2024.
“Program Rumah Kitab memudahkan akses umat. Ini menyimbolkan integrasi santri dalam masyarakat internet,” ucap Abu Rokhmad dalam keterangan tertulis laman resmi kemenag.go.id, di publikasikan Rabu, (1/5/2024}.
Ia juga menambahkan, Kemenag masih terus berupaya merespon kebutuhan pesantren dan meningkatkan mutu pendidikan dalam lingkungan PDF.
BACA JUGA: Otoritas Saudi Melarang dan Menindak Tegas bagi Jamaah tanpa Visa Haji
“Kami diberi amanat oleh Undang-Undang Pendidikan untuk mendukung pembinaan pesantren. Kendati demikian, tantangan besar kami adalah mengintegrasikan semua pesantren yang memiliki PDF ke dalam sistem pendidikan nasional yang responsif,” ungkap Abu Rokhmad.
Disisi lain, Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur menyoroti kurangnya representasi PDF di ranah digital dan menyatakan bagaimana pentingnya keikutsertaan aktif dalam platfrom digital.
“Penting bagi PDF untuk memiliki kehadiran yang luas di platform digital untuk meningkatkan aksebilitas dan pemahaman masyarakat,” ucap Waryono.
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga tersebut menekankan kewajiban PDF untuk mematuhi standar yang berlaku, seperti halnya kurikulum dan keteraturan administrasi. Tak lupa, ia juga menekankan perlunya untuk mengenalkan berbagai satuan pendidikan formal melalui berbagai media. Hal tersebut diharapkan agar masyarakat bisa mengenal dan memahaminya dan dapat mendukung perkembangan Pendidikan Diniyah Formal (PDF).
“Mempeluas pemahaman masyarakat terhadap pendidikan formal, termasuk PDF, merupakan prioritas kami,” tegasnya.