Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin (kemenag.go.id) |
Kriteria visibilitas posisi hilal
Kamaruddin menjelaskan bahwa berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) posisi hilal harus berada pada ketinggian 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Dalam pemantauan hilal, Kemenag RI menurunkan Tim ke 120 titik lokasi di seluruh Indonesia. “Untuk Sidang Isbat awal Syawal ini, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak,” ucap Kamaruddin.
Kapan Hari Raya Idul Fitri 2024 ?
Hasil daripada Hisab dan Rukyatul Hilal yang telah dilakukan, ini nantinya akan dibahas dan di tetapkan pada Sidang Isbat. “Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri, kita masih menunggu keputusan Sidang Isbat. Hasilnya akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers,” ungkap Dirjen.
Kamaruddin juga menjelaskan alasan tetapnya Sidang Isbat harus dilaksanakan. Karena pada awal Ramadan terdapat salah satu Ormas Islam yang menyatakan bahwa Sidang Isbat tidak usah dilaksanakan. Hal itu karena jatuhnya awal Syawal dapat diprediksi, dan tidak usah ada Sidang Isbat serta bisa mengurangi biaya pengeluaran Negara.
“Meski semua orang sudah mengetahui posisi hilal, tapi sidang Isbat tetap harus dilakukan, karena Sidang Isbat selain forum penetapan formal, juga forum silaturahim dan literasi,” pungkasnya.